Kamis, 13 Mei 2010

Semoga Doa bukan Prasangka

Posted on 02.27 by Muhammad Najihuddin


"Tuhan,
sudah lama aku tak berdoa
saya takut itu prasangka
saya takut itu menuduh Panjenengan

yang tadi itu,
Aku mengilusi mata mereka
menunjukkan telaga fatamorgana
Aku membisikkan kembang
mendayagunakan lidah tak bertulang

yang tadi itu,
Hanya rutinitas tak berbekas
hanya ritual yang ku apal

"innahum yakiduna kayda waakidu kayda"
(aku), dan "mereka melakukan tipu daya. padahal Allah lebih pakar melakukannya".

aku sudah sedemikian ceremonialnya
tapi Tuhan,... mereka menyukainya.
adakah syukur wajib atas yang seperti ini?

Soal doa, Tuhan...
tak ku haturkan saja.

entah pinta, entah duga prasangka
Panjenengan Maha tahu.
juga soal kealpaan, kemangkiran dan mbolosnya saya dari berdoa.
saya ngalap cukup dulu bi "ud'uni astajib lakum".

wallahu a'lam bi al-shawab

*Mancasan kidul,12 Mei 2010*
[ini hasil kontemplasi saya. Dan maaf baru sampai reformasi diri, belum nyendak reformasi negara seperti kebanyakan orang. ah....... betapa harus diupgradenya processor hati, kapasitas intelektual, dan kepekaan historis saya. Salut untuk kalian ]

No Response to "Semoga Doa bukan Prasangka"

Leave A Reply